Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog - Elang Sakti
Download Ebook Belajar Arduino PDF, Arduino untuk pemula
Jasa Pembuatan Program Arduino, pemrograman Arduino
# Hack Your Skills! to be Professional Mechatronics

Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog

8 komentar
Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog
Gambar AVO digital dan analog
Sebenarnya kali ini saya ingin fokus pada bagaimana lebih memahami tentang kaki-kaki pada transistor. Ketika melakukan pengukuran atau menentukan kaki-kaki transistor, kita kadang menggunakan AVO digital atau yang analog. Nah, saya mengalami kebingungan ketika hasilnya berbeda. Yang saya tangkap, pengukuran transistor dengan AVO digital dan analog hasilnya berkebalikan. :O Saya tidak tahu apakah AVO saya rusak atau memang begitu dari pabriknya.

Tansistor itu dasarnya adalah diode/dioda. Dan dioda bisa kita identikkan dengan LED. Walaupun LED dan dioda sangat beda dalam implementasinya, tapi LED itu dioda yang mengeluarkan cahaya. Jadi LED itu juga punya pin positif dan negatif. Oke gambar di samping adalah gambar AVO meter yang saya gunakan. Perhatikan pada pemeriksaan LED di bawah ini.

Multitester Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog

Multitester Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog 1


Yang sebelah kanan lednya nyalanya redup. Tapi yand diperhatikan adalah probe kabel positif dan negatifnya. Ada yang aneh bukan? Jika menggunakan AVO yang analog, maka led akan menyala jika positif-negatifnya dibalik.

Nah, hal ini mempengaruhi pada pengukuran transistor juga. Transistor PNP akan terdeteksi sebagai NPN jika didefinisikan dengan warna probe yang kita gunakan. Jika probe merah adalah positif dan probe hitam adalah negatif, maka jika menggunakan AVO analog, transistor akan aktif jika probenya dibalik.


Menentukan Kaki Transistor (Emitor, Kolektor, Basis)

Perhatikan gambar berikut :

Gambar kaki Multitester Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog
Gambar kaki transistor

Kaki transistor seperti dua buah dioda yang disambung berhadapan atau bertolak belakang. Tentunya jika kita menganggap sisi depan adalah sisi positif dan belakang adalah sisi negatif.


Menentukan Basis
Kaki basis adalah kaki yang berkebalikan dengan kaki emitor dan kolektor. Jika basis positif, maka emitor dan kolektor bernilai negatif. Jika basis negatif, maka emitor dan kolektor adalah positif. Jika dibuat skemanya, transistor jenis NPN dan PNP diambil dari jenis kaki-kaki transistor (Emitor-Basis-Kolektor).

(Emitor-Basis-Kolektor) -> ( E - B - C ) == ( N - P - N ) <- (Negatif-Positif-Negatif)
(Emitor-Basis-Kolektor) -> ( E - B - C ) == ( P - N - P ) <- (Positif-Negatif-Positif)


Pencarian dengan AVO Analog
Ingat : Kabel merah = probe positif, kabel hitam = probe negatif.

Contoh satu :
Misal transistor dengan kaki 1-2-3. Kita ukur dengan AVO analog :
Pengujian pin 1
1. Probe (+) ke pin 1 dan probe (-) ke pin 2, hasilnya : jarum bergerak ke tengah
2. Tahan probe (+) di pin 1, lalu pindah probe (-) ke pin 3, hasilnya : jarum diam
3. Kembalikan probe (-) ke pin 2, lalu pindah probe (+) ke pin 3, hasilnya : jarum bergerak ke tengah
4. Nah, dari langkah diatas, bisa disimpulkan bahwa jarum akan bergerak ketika :
   probe (-) di pin 2 dan probe (+) di pin 1
   probe (-) di pin 2 dan probe (+) di pin 3
5. Kesimpulannya adalah :
   - Pin 2 adalah basis
   - Jenis transistor adalah NPN; pin(1-2-3)=probe(P-N-P). Ingat, probe AVO Analog berkebalikan dengan jenis pin pada transistor.

Contoh dua :
Seperti pada contoh pertama, transistor dengan kaki 1-2-3 akan kita cek dengan AVO Analog :
1. Probe (+) ke pin 1 dan probe (-) ke pin 2, hasilnya : jarum diam
2. Tukar probe, probe (-) ke pin 1 dan probe (+) ke pin 2, hasilnya : jarum bergerak ke tengah
3. Tahan probe (-) di pin 1, lalu pindahkan probe (+) ke pin 3, hasilnya : jarum diam
4. Kembalikan probe (+) ke pin 2, lalu pindahkan probe (-) ke pin 3, hasilnya : jarum bergerak ke tengah
5. Dari percobaan di atas, jarum akan bergerak ketika :
   probe (+) di pin 2 dan probe (-) di pin 1
   probe (+) di pin 2 dan probe (-) di pin 3
6. Kesimpulannya adalah :
   - Pin 2 adalah basis
   - Jenis transistor adalah PNP; pin(1-2-3)=probe(N-P-N). Ingat, probe AVO Analog berkebalikan dengan jenis pin pada transistor.


Menentukan kaki Emitor dan Kolektor
Untuk menentukan kaki Emitor dan Kolek, caranya adalah dengan membandingkan tahanan antara Basis-Emitor adan tahanan Basis-Kolektor. Kalau kita mengacu pada kasus contoh yang pertama, kaki transistor 1-2-3, kaki 2 adalah basis. Maka kita perlu mengukur tahanan antara kaki 2-1 dan tahanan antara kaki 2-3.

Prinsipnya : tahanan antara Basis-Emitor lebih besar dari tahanan antara Basis-Kolektor. ohm(B-E) > ohm(B-C). Perlu diperhatikan, jika kita menggunakan AVO Analog, maka kita harus sedikit lebih jeli untuk membedakan posisi penunjukan jarum. Sebab selisihnya sangat sedikit. Jadi, untuk mengamatinya, kita harus dari sudut pandangan yang tidak berubah. Sebab sudut pandangan yang berbeda membuat pengukuran tidak sama. Itulah kekurangan AVO meter analog. Hehe.

1. Cek lagi posisi probe (+) ke pin 1 dan probe (-) ke pin 2, anggap saja menunjuk angka 7 pas.
2. Selanjutnya probe (+) di pin 3 dan probe (-) ke pin 2, ternyata jarum menunjuk di bawah angka 7.

Dari pemeriksaan di atas, hambatan/tahanan pin(1-2) atau pin(Emitor-Basis) lebih besar daripada hambatan pin(2-3) atau pin (Basis-Kolektor), sehingga pin 1-2-3 adalah E-B-C (emitor-basis-kolektor)

Penentuan Emitor dan Kolektor agak sulit jika menggunakan AVO Analog, sebab bisa karena kekeliruan pengamatan atau tingkat kepekaan AVO itu sendiri. Sehingga, hal juga bisa dilakukan adalah dengan pengamatan secara visual atau penampakan transistor itu sendiri. Kolektor : Jika di body/badan ada logamnya. Maka salah satu kaki akan terhubung logam tersebut. Nah, kaki yang terhubung ke logam tersebut adalah Kolektor. Periksa dengan AVO, jika short / jarum bergerak menyimpang ketika menyentuhkan pada logam di body dan salah satu pin, maka pin tersebut adalah Kolektor. Sisanya, adalah Emitor. Jika tidak ada logam di body transistor, maka biasanya di sambungan body bagian atas ada tanda garisnya lebih tebal daripada garis sambungan.


Pencarian dengan AVO Digital
Pencarian dengan AVO Digital berkebalikan dengan AVO Analog. Misal pada contoh satu : Transistor NPN terdeteksi dengan probe P-N-P. Sedangkan jika dengan AVO Digital, Transistor NPN akan terdeteksi dengan probe N-P-N. Untuk memulai, putar panah untuk menunjuk ohm yang ada lambang diodanya.

Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital
Gambar lambang diode pada multitester digital

Menentukan kaki Basis
1. Probe (-) pada pin 1 dan probe (+) pada pin 2, hasilnya : lcd menampilkan angka tertentu.
2. Probe (-) pada pin 3 dan probe (+) pada pin 2, hasilnya : lcd menampilkan angka tertentu.
3. Selain itu, tampilan lcd akan diam atau hanya menunjukkan angka 1.

Berarti pin 2 adalah basis.

Menentukan kaki Emitor dan Kolektor
Jika menggunakan AVO Analog berdasarkan hambatan/tahanan. Maka pada AVO digital, yang tampak pada layar adalah voltase bias majunya. Jadi yang muncul pada tampilan lcd adalah voltase. Jika volatse antara pin 1 dan pin 2 lebih besar dari voltase antara pin 3 dan pin 2, maka pin 1 adalah emitor. Perhatikan tabel berikut :
+--------+--------+---------+
| POSISI | PROBE  | Voltase |
+--------+--------+---------+
| pin 1  | pin 2  | 819     |
+-------+-------+-----------+
| pin 3  | pin 2  | 813     |
+--------+--------+---------+

Berikut adalah hasil pengukuran beberapa transisitor :
Hasil Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital dan analog
Gambar hasil pengukuran kaki resistor dengan AVO digital dan analog

Written by ElangSakti
Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog
Bahasan: Gambar AVO digital dan analog Sebenarnya kali ini saya ingin fokus pada bagaimana lebih memahami tentang kaki-kaki pada transistor. Ke...
Published at Sabtu, 28 September 2013, Updated at Sabtu, 28 September 2013
Reviewed by dr. on
Rating: 4.7

8 komentar :

  1. sangat bermafaat mas,,, namun saya msih bingung,,, tapi saya is OK karena memang sulit menjelskkan dengan detail seperti mas,,, nanti saya coba menulis kayak mas,,, mohon untuk memberi izin sedikit bait artikelnya untuk menambah pengertian di blog saya

    BalasHapus
  2. saya masih agak bingung
    itu probe (-) maksudnya probe merah dan probe (+) itu probe hitam?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang hitam negatif (-), yang merah positif (+)

      Hapus
    2. bukannya probe hitam itu arus positif dari batere dan probe merah itu arus negatif dari batere avometer?

      Hapus
    3. Betul, pada ohm meter (atau multitestes untuk ngecek hambatan) analog, kabel hitam memang mengeluarkan arus positif (+) dan merah mengeluarkan arus negatif (-). Hal ini bisa dites pake LED, LED akan menyala. Hal ini berbeda dengan ohm meter / multitester digital, pada probe merah arus positif (+) dan hitam arus negatif (-). Itu dari sisi multitester.

      Sedangkan jika multitester itu akan difungsikan untuk mengukur, maka kabel merah harus disambungkan ke sisi positifi (+) komponen dan probe hitam disambungkan ke sisi negatif (-) komponen.

      Hapus
    4. oiya tambahan, suatu komponen yang mempunyai polaritas, tidak akan aktif jika polaritas inputannya terbalik. Misalkan resistor dan dioda. Kalo resistor, kita bebas meletakkan probenya. Hal ini berbeda dengan dioda.

      Kalau ingin ngecek dioda, maka pertanya dioda itu kan harus diaktifkan. Untuk mengaktifkan, sisi posistif dioda harus diberi arus positif (+) dan sisi negatif harus diberi arus negatif (-). Pada beberapa multitester, arus positif itu ada pada probe hitam. Makanya, pada artikel di atas, saya jelaskan perbedaan menggunakan AVO digtal dan Analog.

      Hapus
  3. Mantaaff!!
    Sangat membantu.
    Mksh..

    BalasHapus